Rabu, 11 Juli 2012

[FANFIC] My Handsome Butler


A remake-or-maybe-plagiat  from comic “My Handsome Butler”
Title: My Handsome Butler

Cast:    Oh Wonbin
            Lee Jaejin
            Lee Hongki (cameo)
            Choi Jonghun (cameo)

Pairing: WonJae

Rating: T (teenager)
Length: look further =P
WARNING: Boy’s Love = boyXboy = YAOI / GENDERSWITCH
Genre: ro-man-ce , komedi

A/N: Hello~~ this is my first fanfic. Actually it's remake from a comic by Shiiba Nana. In this fanfic, just Jaejin who becomes female. Enjoy~~~ ^o^

 -all Jaejin POV-
Aku Lee Jaejin, seorang yeoja yang kehidupannya biasa saja. Namun aku telah ditunangkan dengan anak dari keluarga Oh. Tuan Oh adalah salah satu sahabat dekat ayahku. Saat ini, mereka sekeluarga tinggal di Inggris, tepatnya London. Keluargaku dan keluarga Oh saling berjanji untuk menikahkan aku dengan anak laki-laki mereka, Wonbin.
Setiap aku berulang tahun, aku menerima hadiah-hadiah aneh dari tunanganku yang wajahnya saja tidak pernah kulihat. Contohnya guci yang akhirnya menjadi tempat sampah.
Di tahun ini pun, hari seperti itu tiba juga.

JREEENG

Sebuah kotak besar terduduk manis(?) didepan rumahku.
"Appa! Sudah kubilang, jangan terima barang dari keluarga Oh lagi. Lagipula barang sebesar ini mau disimpan dimana? Rumah kita kan sempit."
"Tapi Jae..." kata appa
"Setiap tahun selalu mengirim barang super gede >.
"Kali ini hadiahnya apa ya?" kata eomma

GREP

SRRRK

"Annyeonghaseyo, nona. Mulai hari ini saya akan melayani anda. Joneun Kim Ki Won imnida. Silakan beri perintah apa saja. ^^"
'Ini butler atau pangeran sih? Kok ganteng banget *0*' kataku dalam hati
"Oh iya. Tuan muda Wonbin mengirimkan kartu ulangtahun untuk anda, nona."

Kepada Lee Jaejin
Selamat ulangtahun yang ke 16.
Wanita memerlukan orang yang akan membantunya, tapi sayangnya aku sedang sekolah di Inggris.
Sebagai gantinya, kukirimkan orang yang akan membantumu.

With love

Oh Wonbin


GRRRRR
Bisa-bisanya dia!

"Kau. Kembalilah ke Inggris!"
"Ttt-tapi nona, nanti saya dimarahi tuan muda."
"TIDAK BISA!! KEMBALILAH" kataku sambil menutup kotak itu.
"Huwaaa kalau dikembalikan, nanti saya yang susah, nona."
"Orang seperti kami tidak butuh seorang butler!"
"Tapi nanti saya dimarahi tuan muda! Anggaplah ini bantuan buat saya. Mohon izinkan saya tinggal disini."

Hosh..hosh..hosh
Ternyata melawan orang seperti dia butuh tenaga besar -__-"
"ARASSEO! Kau boleh tinggal disini!"
"Jeongmal kamsahamnida, nona." katanya sambil membungkuk padaku.

============================
Malam harinya yang biasanya sepi mendadak ramai. Yah siapa lagi kalau bukan ulah Kiwon, my new butler -__-"
"Apa anda butuh sesuatu? ^^"
"Waah kebetulan! Biisa tolong buatkan teh? Eomma sedang sibuk jadinya jarang ada dirumah." kata appa.
"Baiklah. Mohon ditunggu"
...
...
BRAAK
...
TRAK
...
PRAAANG
...
BRUK

"SUARA APA ITU?" teriakku
"Anu.. Maaf, saya tidak bisa menemukan tehnya..."

'Sialan. Seneng banget bikin gue badmood sih >.< '
...
...
"Silakan~ ^^"
"Nona, ini teh apa? Baru pertama kali saya minum." kata Kiwon polos.
"Eh? Itu teh biasa kok. Yang murah."
"Tapi ini enak sekali, nona Jaejin. ^^"

DEG
Kenapa ini? Ada apa dengan jantungku? >///

"Kiwon-ssi.."
"Tolong panggil saja saya Kiwon, nona"
"Geurae Kiwon-a. Berhentilah memanggilku 'Nona' "
"Baiklah kalau begitu, nona Jaejin"
"Nggak boleh! cukup Jaejin saja!"
"Tapi saya tidak bisa begitu!"
"JANGAN MENENTANGKU!"
"Algesseumnida nona-eh Jaejin"

-dikamar-
Dia itu butler atau bukan sih? dari tampangnya saja dia seperti bukan Butler..
Aisssh ya sudahlah daripada mikirin dia lebih baik aku tidur saja!

======================================================

Keesokan paginya,

Entah bagaimana, kurasa dia bukan orang jahat...
Biarpun orangnya kikuk. Dan nggak berguna.
Tapi... dia membuatku tenang
....
....
KREEEK
"Bolehkah saya menggosok punggung anda? ^^"
....
BRAAAK
"AKU NGGAK BUTUH SERVIS SEPERTI ITU!"

****

'Jangan kira dia bisa mengintipku.'
KREEKK
"Annyeong Jaejin-ssi~ Bolehkah saya membantu anda memakaikan baju ^^?"
"Tidak perlu." kataku dingin.
"Tetapi tuan muda menyuruh saya..."

Daftar Tugas:
- Semua pekerjaan rumah tangga
- Menjadi bodyguard saat di luar rumah
- Melayani saat mandi
- Membantu saat ganti pakaian
- Menemani tidur


SREETT
BRRRRT
"HUWAAA! ITU SURAT TUGAS DARI TUAN MUDA!"
"MASA BODOH!!~"

Huuh pagi yang melelahkan~
"Appa, Eomma aku berangkat."
....
"Selamat pagi~"
Eoh? Gila! Untuk apa pasukan bodyguard sebanyak ini?
Geez~ bahkan sekolahku hanya berjarak 1 kilo saja -,-"
"Silakan"
"Nggak usah!"

----------------------------------------------------------

Akhirnya, aku dan Kiwon berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.
Kiwon menyesuaikan diri di sekolahku. Dia menyamar menjadi salah satu siswa agar bisa menjagaku dan tentunya supaya penampilannya tidak terlalu mencolok sebagai bodyguard. -__-"

Lantai sekolah licin dan bodohnya aku malah berlari
"Jaejin! Awas~" kata Kiwon
"Aaaaa~~" akupun terjatuh di pelukan Kiwon. #eaaaa *berasa pelem India*
"Emmm mian Kiwon-a. A-a-aku ada harus masuk kelas" aku bermaksud menghindar dari Kiwon. Akupun buru-buru masuk kelas.

JREEENG
CLIINNG

Kiwon masuk ke kelasku.
"WAAAAAAAAAAHH~ namja itu tampan sekali~~ *0* " yah, begitulah ucapan teman-temanku saat melihat Kiwon.
"Annyeong~ jeoneun Kim Kiwon imnida. Bangapseumnida ^^"
"Jeogi.. Apa kau murid baru?" salah satu temanku bertanya.
"Ne. Saya murid baru sekaligus bodyguard dari Lee Jaejin ^^* "
"APAAAAHH?? SEORANG LEE JAEJIN MEMPUNYAI BODYGUARD?!?" semua orang yang berada di kelasku berteriak.
"Cih! Pengawal? Memang kau orang cacat ya? pake bodyguard segala. Hahahahahaha" beberapa namja bengal berkata padaku.

HENING

Tiba-tiba, Kiwon mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang.
"Yoboseyo?"
"..."
"Ne. saya butuh pembunuh bayaran 2 orang."
"..."
"Ne. Bunuh 2 bocah itu. Lakukan pada malam hari. Jangan sampai ketahuan, arraseo?"
"..."

POP

"MULAI SEKARANG BERHATI-HATILAH SAAT BERJALAN DI MALAM HARI" kata Kiwon.
"HUWAAAAAAAA" namjadeul bengal itu berteriak ketakutan.

===================

KRRIIIINNNGG
Bel pulang sekolah pun berbunyi

"Ya! Kenapa kau seperti itu pada temanku, eoh? Lain kali jangan lakukan itu lagi. Lagipula, mereka hanya bercanda Kiwon-a" kataku sewot.
"Mianhae Jin. Aku takut terjadi apa-apa padamu. Makanya aku ancam mereka." kata Kiwon sambil menunduk.

Huh! Jelas-jelas mereka hanya bercanda. Kenapa jadi serius, sih? >.

===================

KREEEKK
"Appa, Eomma~ aku pulaaaaang~!"

'Lho kok sepi? Aduh aku baru nyadar kalo Eomma-Appa kan kerja, dan selalu pulang malam. Neo paboya, Jin!'
Sementara aku masih mengutuk diriku yang bodoh ini, Kiwon menyiapkan air hangat untuk mandi.

"Jin, airnya sudah siap~~" teriak Kiwon dari dapur.
"Oh, geurae. Tapi satu hal, JANGAN MENGINTIPKU SAAT MANDI, ARRASEO?"
"Ne. Arraseo Jin"
=================
Di atas genteng rumah.

"Aaah akhirnya aku bisa juga ke atas sini."
"Memang biasanya?"
"Huh! Orangtuaku melarangku untuk naik kesini"
"Ohh~~"

BRRRRR
Kenapa anginnya tiba-tiba dingin? Aku kan kedinginan. -__-"
SREET
'Kiwon memelukku!' pekikku dalam hati. >///

HENING

"Kiwon~ "
"ya Jaejin? waeyo?"
"Kamu bilang, kamu mau melakukan semua yang aku perintahkan, kan?"
"Ne, Jaejin"
"Emm.. kiss me"
"Eh? Jae, kau menggigau"
"Ani. Aku-Lee-Jaejin-serius. KISS ME"
"Jaejin.. aku tak bisa"
"Tapi aku tidak mencintai tuan muda Oh. I just love you"
"Kau harus Jin. DIA TUNANGANMU!" kata Kiwon marah.

Astaga!
Baru kali ini aku melihat Kiwon begitu marah.
Mataku memanas sampai akhirnya kurasakan air asin mengalir di pipiku.

"Aku-tidak-bisa-Kiwon-a" aku hanya bisa menangis dan berlari menuju kamar.
"JIN! JIN" teriak Kiwon memanggilku kembali.

=================

Hari ini hari Minggu.
Kegiatanku hari ini hanya membantu orang tuaku memasak.

"Lalalalalalalala~~ today is sooo freeeeeeee" aku berteriak kesenangan.
.....
Tiba-tiba...

BRRRRM
CKLEK

Dua orang namja tampan & namja cantik  keluar dari mobil mewah.
'Eoh? Siapa dia? Don't say that he's Wonbin' pikirku sambil melihat kearah namjadeul itu.

TRAP TRAP TRAP
Aku langsung berlari kearahnya.
"Ya! Nuguya?" kataku sopan.
Dia hanya menatapku.
"Ah! Kau pasti Wonbin, kan? Ya! Listen to me! I don't love you, Wonbin. Aku lebih mencintai Kiwon. Jadi lebih baik kau pulang ke negara asalmu." kataku sambil menghalangi Kiwon.
Dia masih menatapku skeptik.

Lalu..
Tiba-tiba...
"Huwaaaaaaaa tuan muda kemana saja? Kami sudah mencarimu kemana-manaaaaaa" sontak kedua namja tadi beserta pengawal-pengawalnya terjongkok(?) dan nangis bombay dihadapan Kiwon.
'Oh god! Ganteng-ganteng tapi cengeng. Eh, tap-tapi apa maksudnya sapaan 'tuan muda' itu?'

"Heh! minggir kalian! Ya! Apa maksud kalian memanggil Kiwon dengan 'Tuan Muda"
"Dia ini adalah tuan muda Oh Wonbin. Oh ya kenalkan, kami adalah anak buahnya tuan Wonbin. Urineun Hongki wa Jonghun imnida." mereka memperkenalkan diri.
"Maaf tadi saya menatap anda skeptik, nona Lee" kata salah satu orang itu sambil membungkuk.

Ja-jadi dia bukan Kim Ki Won?
Ja-jadi dia Oh Wonbin yang selama ini menjadi tunanganku?

"Huh! Apa boleh buat, aku sudah ketahuan hehehe" kata Kiwon-eh-Wonbin terkekeh.
"Won-Wonbin.." aku tersendat
"Yes Jaejin. It's me Wonbin. Eumm lebih tepatnya panggil aku 'Wonbin oppa', ne? ^^" ujarnya sambil tersenyum.

'UWAAAA apa pipiku memerah >///< '
Kurasa pipiku sangat memerah! -_-"

Tidak lama kemudian...
CKLEK
Seorang namja tua datang kerumahku
"Wonbin, ayo pulang sekarang! Kau membolos lebih dari sebulan"
"Tap-tapi appa..."
"Kau harus menyelesaikan kuliahmu dulu. Itu syaratmu agar bisa menikahi Jaejin."

Aku memandang pasangan ayah-anak itu.


TAP


"Wah, ternyata Jaejin sudah besar ya? Neon neomu ippeoyo ^^"

"A-anda siapa?"
"Saya? saya ayahnya Obin. Kau pasti lupa, hmm? ^^ Kalian kan dari kecil sering bermain bersama"

Flashback

Kami selalu bersama sejak kecil.
Mandi bersama.
Tidur bersama.
Bermain dan belajar bersama.
 ----------------------------------
"Nanti kalau aku sudah dewasa, aku maunya nikah sama Obin"
"Ne. Setelah aku pulang dari Inggris, aku pasti menikah dengan Jin"
"Yaksok?"
"Ne."
----------------------------------
"Annyeong Jin~"
"Annyeong Obin~~ saranghaeyo! hiks hiks"
"NADO SARANGHAE!"

Flashback end

"Jae~~" Wonbin memanggilku
Akupun tersadar dari lamunanku.
"Em? Ada apa Wonbin?"
"Aku mau pulang Inggris. Ada yang ingin kamu bilang?"
"Ani. Emm.. Wonbin... saranghae"
"Ohh~ eh? hmm.. nado saranghae, Jin"

tiba-tiba dia memelukku.
"Hug me back and promise me you won't leave me" ujar Wonbin berbisik.
"Ofcourse I won't leave you." kataku sambil berbisik. Entah mengapa tiba-tiba air mataku mengalir.
"Ssshh uljima~~" Wonbin menenangkanku.

Chu~
Wonbin mengecup bibirku lembut.
"Nanti saat aku pulang ke Korea, kau harus berjanji kau yang akan menjemputku, arra?"
"Ne. Hiks hiks" ini seperti dejavu.

Dia menarikku and... give me a deep kiss.
Lalu dia pergi sambil berteriak "GOOD BYE. WAIT FOR ME, JAEJIN"
"YES. I'LL WAIT FOR YOU"

Ya, aku berjanji akan menunggunya sampai saat itu tiba.
Saat dimana kami berdiri di altar dan mengucap janji suci yang disaksikan oleh keluarga kami.

THE END.


===========================================


a/n : fiuhhhh~ berantakaaaann >.<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar